Minggu, 07 April 2013

Utuk adik-adik yang mau menjadi bagian dari SMA KRISTEN 2(BINSUS) Tomohon,Informasi Pendaftaran sebagai berikut...
PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
Mengisi Formulir Pendaftaran On-line melalui website: smakr2binsus.co.nr
Mendaftar kembali dengan membawa kelengkapan Administrasi.
Syarat Calon Peserta Didik:
- Memiliki kepribadian yang baik
- Dinyatakan lulus SMP
- Bersedia mengikuti tahapan seleksi calon peserta didik
- Bersedia tinggal di asrama - Bersedia menandatangani surat pernyataan Kelengkapan Administrasi: - Cetakan Formulir Pendaftaran On-line (sudah ditandatangani oleh Peserta dan Orangtua/wali)
- Fotokopi Rapor (LHBS) SMP dilegalisir (untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia,Bahasa Inggris, Matematika IPA dan IPS, pada semester I – V)
- Surat Keterangan Telah Mengikuti Ujian Nasional (1 lembar asli / FC dilegalisir)
- Fotokopi Surat Baptis (1 lembar)
- Fotokopi Akte Kelahiran (2 lembar)
 - Pas Foto (3x4) warna (2 lembar menggunakan seragam sekolah)
Cat : Batas akhir pemasukan berkas/pendaftaran kembali yaitu pada hari Sabtu, 9 Juni 2012
Proses Seleksi/Tes Masuk:
- Psikotes
- Tes akademik
- Tes kebugaran jasmani
- Wawancara Biaya (diatur sesuai dengan ketentuan)
Psikotes : Rp. 125.000,-



selamat mencoba...
informasi lebih lanjut silahkan buka...
http://www.smakr2binsus.co.nr/

Job Description OSIS

TUGAS-TUGAS DAN KEWAJIBAN PENGURUS OSIS 1. Kewajiban Pengurus a. Menyusun dan melaksanakan program kerja sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga OSIS. b. Selalu menjunjung tinggi nama baik, kehormatan dan martabat sekolah. c. Bersifat kolektif dalam mengambil keputusan. d. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada rapat perwakilan kelas pada akhir masa jabatannya. e. Selalu berkonsultasi dengan Pembina. 2. Tugas Pengurus a. Pengurus OSIS bertugas menyusun dan melaksanakan program kerja OSIS sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. b. Pengurus OSIS menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada rapat perwakilan kelas pada akhir masa jabatan. c. Pengurus OSIS bertanggung jawab langsung kepada perwakilan kelas dan Pembina OSIS. d. Pengurus OSIS mempunyai masa kerja selama satu tahun pelajaran. e. A. TUGAS KETUA 1. Memimpin organisasi dengan baik dan bijaksana. 2. Mengkoordinasi semua rapat pengurus. 3. Menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan dan direncanakan oleh rapat pengurus. 4. Memimpin rapat. 5. Menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat. B. TUGAS WAKIL KETUA I DAN II 1. Bersama-sama Ketua menetapkan kebijaksanaan. 2. Memberikan saran kepada Ketua dalam mengambil keputusan. 3. Mengganti Ketua jika Ketua berhalangan. 4. Membantu Ketua dalam rangka melaksanakan tugasnya. 5. Bertanggung jawab kepada Ketua. 6. Wakil Ketua I bersama dengan Wakil Sekretaris I mengkoordinasikan Seksi I, II, III, Dan IV. 7. Sedangkan Wakil Ketua II dengan Sekretaris II mengkoordinasikan Sekti V, VI, VII, Dan VIII. C. TUGAS SEKRETARIS 1. Memberi saran kepada Ketua dalam mengambil keputusan. 2. Mendampingi Ketua dalam setiap rapat. 3. Menyiapkan dan mendistribusikan dan menyimpan surat serta arsip yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan. 4. Menyiapkan laporan, surat, hasil rapat, dan evaluasi kegiatan. 5. Bersama Ketua menandatangani setiap surat. 6. Bertanggung jawab atas tertib administrasi organisasi. 7. Bertindak sebagai notulis dalam rapat, atau diserahkan kepada wakil sekretaris. D. TUGAS WAKIL SEKRETARIS I DAN II 1. Aktif membantu pelaksanaan tugas Sekretaris. 2. Menggantikan Sekretaris jika Sekretaris berhalangan. 3. Wakil Sekretaris I mengkoordinasikan Seksi I, II, III, Dan IV. 4. Wakil Sekretaris II mengkoordinasikan Seksi V, VI, VII Dan VIII. E. TUGAS BENDAHARA 1. Bertanggung Jawab dan mengetahui segala pemasukan atau pengeluaran uang atau biaya yang diperlukan. 2. Membuat tanda bukti atau kwitansi setiap pemasukan atau pengeluaran uang untuk pertanggungjawaban. 3. Menyampaikan laporan keuangan secara berkala. F. TUGAS WAKIL BENDAHARA 1. Membantu Bendahara dalam segala urusan keuangan yang diperlukan. 2. Ikut membantu mengawasi pemasukan atau pengeluaran yang diperlukan. 3. Membantu mencatat segala kegiatan untuk bahan laporan keuangan secara berskala dan menyiapkan tanda bukti pembayaran atau kwitansi. G. TUGAS SEKSI – SEKTI 1. Bertanggung atas seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. 2. Melaksanakan kegiatan yang telah diprogramkan. 3. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kegiatan kepada pengurus pada akhir kegiatan. 4. SEKSI-SEKSI OSIS SMA TELADAN WAY JEPARA 1. Seksi I Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2. Seksi II Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara. 3. Seksi III Pendidikan Pendahuluan Bela Negara 4. Seksi IV Kepripadian Dan Budi Pekerti Luhur 5. Seksi V Berorganisasi Pendidikan Politik Dan Kepemimpinan. 6. Seksi VI Keterampilan Dan Kewirausahaan. 7. Seksi VII Kesegaran Jasmani Dan Daya Kreasi. 8. Seksi VIII Presepsi Apresiasi Dan Kreasi Seni.

Contoh Notulen Rapat OSIS

RAPAT EVALUASI BULAN FEBRUARI 2013 OSIS SMA Kr. 2 BINSUS TOMOHON Agenda rapat : Rapat evaluasi bulan Februari dan pemilihan panitia Paskah 2013 Tempat : Kelas X2 SMA Kr. 2 Binsus Tomohon Hari, Tanggal : Kamis, 28 Februari 2013 Waktu : 19.35 – 21.18 Peserta rapat : Seluruh pengurus OSIS dan pengurus MPK inti Pemimpin rapat: Marsheila V. Yinata Jalannya rapat • Rapat dibuka dengan doa oleh Gayus Polunggu • Hari Sabtu akan ada ibadah dengan IKAL dan dilanjutkan dengan malam kebersamaan sesuai pesan dari pembina. • Yang mengurus kantoria adalah sekbid 4. Sie. 4 menyusun nama-nama prokantor dan meminta bantuan kepada sie. 1 putra atau sie. 4 putra untuk memanggil prokantor. • Tanggapan dari Ketua OSIS kepada sie.5 tentang masalah belajar malam oleh kelas XII yang masih mengonsumsi makanan atau membeli makanan (dsb) pada saat belajar malam. • Gerry Runtukahu mengklaim bahwa ada peserta didik yang menonton pada saat belajar malam, dimana disitu berada Jurgen Panambunan selaku Sekbid 5. Pada hal ini Jurgen tidak menegur dan tidak memberikan hukuman kepada peserta didik yang melanggar peraturan. • Sie. 1 masalah tentang ibadah yang akan dipimpin oleh guru setiap hari sabtu. Selalu tertunda karena dilaksanakannya kegiatan lain pada hari sabtu. • Usulan dari Ketua OSIS untuk sie.1 tentang siswa/i yang atributnya tidak lengkap saat ibadah pagi. Harus dilakukan pemeriksaan. • Usulan dari Reynaldo Montolalu untuk sie.1 agar melakukan pemeriksaan kelengkapan atribut di depan pintu aula sebelum ibadah pagi. • Florence Umpel bertanya kepada sekbid 1 tentang pakaian yang dipakai siswa putri menggunakan rok di atas lutut. • Jurgen Panambunan, mengklaim bahwa ada kelas 12 yang berkali-kali menggunakan pakaian yang tidak rapih pada saat ibadah malam, kemudian juga bertanya tentang anggota 2 Sekbid 1 yang tidak mengikuti penyaluran bantuan terhadap korban banjir. • Dari Ketua MPK mengomentari sekbid 1 yang tidak tepat waktu dalam melaksanakan ibadah terlebih khusus ibadah pagi. • Telah direncanakan pemeriksaan handphone bercamera oleh sekbid 2, 3 dan 9. • Masukan untuk sekbid 2 dan 3 dari Christanti Metusala agar lebih tegas dalam penyitaan barang-barang yang tidak diizinkan. • Ada laporan kas OSIS dari bendahara. • Pemilihan panitia Paskah tahun 2013 • Sosialisasi program dari MPK yang dibawakan oleh ketua MPK Eden Wagiu. Hasil rapat : • Ada beberapa pertimbangan yang dibincangkan dalam rangka pembenahan dan evaluasi program pada setiap sekbid. • Pemilihan panitia Paskah tahun 2013 Ketua : Vincent J. Ong Wakil : Gizela M. Kalew Sekertaris : Samuel E. Tangka Bendahara: Monica P. Kowaas Kendala rapat : Laboratorium dan perpustakaan digunakan oleh kelas XII sehingga kami mengadakan rapat di sekolah, tepatnya kelas X.2. Tanda Tangan Ketua OSIS Sekertaris Marsheila V. Yinata Kitara Runtuwene Pembina OSIS Bpk. Victor A. Eman

Karya Tulis Ilmiah "Kemalasan Belajar Siswa"

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi kita semua, bila mendengar kata rasa malas sudah pasti bukanlah hal aneh lagi untuk didengar. Rasa malas bagi manusia terasa sudah sangat melekat pada diri masing-masing. Rasa malas pula yang membut suatu pekerjaan yang seharusnya selesai tepat waktu namun tidak terselesaikan karena pengaruh rasa malas itu sendiri, dan karena rasa malas pula yang membuat generasi muda khususnya di masa remaja menjadi hancur. Sudah banyak alasnya yang diungkapkan kenpa rasa malas itu bisa timbul. Akan tetapi, hal itu yang tidak menghentikan kami untuk meneliti lebih dalam lagi masalah ini. Mungkin hampir semua manusia khususnya para remaja telah menghiraukan atau menganggap remeh masalah ini, dan mereka kurang tahu dampak yang akan ditimbulkan oleh rasa malas itu sendiri. apabila semua generasi muda menjadi malas, apakah yang akan terjadi ? Dan dalam hal inilah yang terinspirasa bagi kami untuk mengetahui penyebab-penyebab timbulnya rasa malas dalam belajar khususnya pada remaja. Karena dimana remaja adalah merupakan suatu generasi penerus bangsa. Yang seharusnya menjadi seorang remaja yang dapat membawa nama baik bangsa. Apakah yang mendasari semua timbulnya rasa malas pada remaja ini ? semuanya akan dibahas dalam karya ilmiah ini. B. Rumusan Masalah • Hal apakah yang menyebabkan timbulnya rasa malas dalam belajar dikalangan remaja ? • Adakah akibat-akibat dari rasa malas dalam belajar dikalangan remaja remaja? • Bagaimana cara menghadapi rasas malas dalam belajar dikalangan remaja? C. Tujuan penelitian • Untuk mengetahui apakah yang menyebabkan timbulnya rasa malas dalam belajar dikalangan remaja. • Untuk mengetahui akibat-akibat dari rasa malas dalam belajar dikalangan remaja. • Untuk mengetahui bagaimana menghadapi rasa malas dalam belajar dikalangan remaja. D. Batasan masalah Disini penulis akan membahas tentang rasa malas dalam belajar dikalangan remaja, kenapa bahan topiknya kami ambil hanya pada remaja ? karena remaja merupakan suatu masa dimana berada diantara masa anak-anak dan masa dewasa, yang dalam arti pada masa remaja ini di mana seorang remaja masih belum mampu untuk menguasai fisik maupun psikisnya dan mereka harus menemukan tempat dalam masyarakat sehingga mereka harus masih belajar di sekolah Menengah dan Perguruan Tinggi. Dan yang menjadi batasan masalah bahan penelitian kami adalah remaja pada Perguruan Tinggi khususnya pada remaja-remaja (Mahasiswa) Unswagati Cirebon FKIP Matematika Tingkat 1.k. E. Metode penelitian Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis mempergunakan beberapa metode, yaitu: 1. Metode Kualitatif, Menurut Bogdan dan Tylor ( seperti dikutip Margono, 2005 : 36 ) “Penelitaian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.” Dalam metode kualitatif ini, penulis mengumpulkan data dan informasi menggunakan angket. Subyeknya adalah Prodi Pendidikan Matematika Universitas Gunung Jati tahun 2011. Untuk keperluan penelitian tidak semua subyek mengisi angket tetapi dari salah satu kelas di Prodi tersebut. 2. Metode Kuantitatif Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagain dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis yang dikaitkan denganfenomena alam. Sumber : (http://id.shvoong.com/social sciences/education/2023657-pengertian-penelitian kuantitatif/#ixzz1kvFtEQ1t) Dalam metode kuantitatif, penulis mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber diantaranya yaitu dari buku-buku, internet dan hasil pengumpulan angket. F. Hipotesis Dalam karya ilmiah ini penulis menyimpulkan bahwa yang mengakibatkan rasa malas dalam belajar pada remaja, yakni : • Karena faktor lingkungan. • Karena pengaruh teman sebaya. • Karena kurangnya rasa sabar dalam belajar. • Faktor fisiologis, yakni seperti keadaan mental pada diri seseorang. BAB II LANDASAN TEORI A. Rasa Malas 1. Pengertian Rasa Malas “Pengertian rasa malas secara luas yakni suatu perasaan di mana seseorang akan enggan melakukan sesuatu karena dalam pikirannya sudah memiliki penilaian negatif atau tidak adanya keinginan untuk melakukan hal tersebut.” (http://dwi-jo.blogspot.com/2011/03/pengertian-malas.html) 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi rasa malas Berikut ini ciri-ciri sifat orang malas berdasarkan dari sumber yang kami dapat dari internet, yakni: a. Kurang Berolahraga b. Kurang Motivas c. Kurang Asupan Nutrisi d. Suka Menunda-Nunda Pekerjaan e. Berada di lingkungan orang-orang yang malas f. Sering begadang tanpa tujuan yang jelas g. Suka meremehkan pekerjaan Sumber : (http://ariefrachmantyo.blogspot.com/2011/10/faktor-penyebab-rasa-malas_26.html) 3. Ciri-ciri sifat orang malas Di bawah ini merupakan beberapa ciri orang yang malas ditinjau dari diri sendiri dan berdasarkan dari sumber yang kami dapat, yakni: a. Anda Sendirilah yang sanggup melakukan sesuatu tetapi Malas untuk mengerjakan nya. b. Anda yang diberi Kemudahan untuk melakukan sesuatu tetapi menganggap nya payah untuk mengerjakan. c. Anda yang berpeluang/ada waktu untuk melakukan Sesuatu tetapi mencari alasan untuk tidak mau mengerjakan nya. d. Anda yang sering melakukan sesuatu tetapi mengatakan tidak biasa mengerjakan nya. e. Anda yang diberi kemudahan untuk melakukannya tetapi mengatakan suntuk untuk melaksanakan nya. f. Anda yang bisa melakukan sesuatu tetapi berpura - pura tidak bisa mengerjakan nya. g. Anda tahu cara melakukan sesuatu itu tetapi Anda malas untuk mengerjakan nya. h. Anda yang ditugaskan melakukan sesuatu tetapi menolak untuk mengerjakan nya dengan berbagai alasan. i. Anda biasa melakukan sesuatu tetapi Anda selalu mengelak untuk mengerjakan nya. j. Anda Bisa Melakukan Sesuatu tetapi Anda enggan untuk mengerjakan nya. k. Anda yang paling sedikit berbuat sesuatu tetapi mengatakan telah sangat banyak melakukan nya. l. Anda yang banyak peluang tetapi tidak mau mencoba untuk melakukan nya. m. Anda berusaha melakukan sesuatu tetapi Anda tidak mau melaksanakan nya. n. Anda yang seharusnya melakukan sesuatu tetapi mengelak untuk mengerjakan nya. o. Anda yang paling Ahli dalam melakukan sesuatu tetapi mengatakan tidak pernah mengerjakan nya. p. Anda belum tahu lagi apa berhasil apa tidak dalam melakukan sesuatu tetapi anda malas melaksanakannya. Sumber : (http://www.lintas.me/go/angelica-rini.blogspot.com/inilah-16-ciri-orang-malas-di-dunia/1/) 4. Dampak yang ditimbulkan dari rasa malas Aristoteles pernah berkata kepada muridnya yang bertanya mengenai apa yang terjadi bila bila sifat malas di pelihara dan tidak bisa dihilangkan dan kemudian Aristoteles menjawab: "kalau demikian tidak ada jalan lain bagi si pemalas kelak, kecuali harus sabar menghadapi kesengsaraan dan kebodohan.” Sumber : (http://masgembel.blogspot.com/2011/02/mengenai-sifat-malas.html) 5. Mencegah rasa malas a. Miliki Tujuan yang Spesifik Atas Apa yang akan Anda Lakukan Misalnya, saya malas mengerjakan laporan pekerjaan. Ini terjadi karena saya tidak punya tujuan yang spesifik mengapa saya harus mengerjakan laporan. Jika saya punya tujuan, saya tahu bahwa saya ingin dan harus melakukan pekerjaan ini untuk mencapai tujuan saya. b. Perjelas Keuntungan Apa yang Akan Anda Dapatkan Dari Melakukan Pekerjaan Ini Satu alasan mengapa rasa malas muncul adalah karena kita tahu dengan jelas keuntungan apa yang akan kita dapatkan jika melakukannya. Banyak orang yang bekerja hanya sekedar, menggugurkan kewajiban. Perasaan seperti ini membuat kita akhirnya malas. Seperti yang diceritakan Dr. Anugra Martyanto, mengenai pengalamannya mengatasi rasa malas. Solusinya adalah ketahui apa keuntungan yang akan anda dapatkan jika melakukan suatu pekerjaan. Misalnya jika saya rajin bangun pagi dan berangkat lebih awal ke kantor, ini akan membuat saya lebih mudah mendapatkan promosi kenaikan jabatan dan gaji. c. Ubah Pandangan Anda Tips ini datang dari Al Falaq Arsendatama, melalui blognya pengembangan diri.com. Ia mengatakan anda perlu mengubah kata “saya harus” dengan kata “saya ingin“. Hal ini akan mengubah pandangan anda bahwa anda melakukan pekerjaan yang memang ingin anda lakukan. d. Perjelas apa yang harus dilakukan Umumnya rasa malas terjadi karena kita punya setumpuk hal yang harus dilakukan. Dan kita tidak tahu harus mulai dari mana. Bagaimana mengatasinya? Yang perlu anda lakukan hanyalah mengelompokkan list to do anda dalam 3 kategori besar. Misalnya jika kamar anda berantakan dan anda malas membereskannya, buatlah daftar berikut: Pertama : Singkirkan pakaian kotor Kedua : Rapikan tempat tidur Ketiga : Bereskan Meja Kerja/Belajar e. Bergerak! Sama seperti yang saya katakan sebelumnya, bergerak akan memberikan rangsangan pada diri anda untuk segera melakukan sesuatu. Bangkitlah! dan mulailah mengerjakan hal kecil yang bisa anda kerjakan saat ini juga. Bergerak akan membuat peredaran darah dan pasokan oksigen ke otak akan lancar. f. Temukan Pesaing! Anda pasti tahu, kita terkadang menjadi begitu rajin jika kita melihat orang lain-entah itu teman atau siapapun- tidak sesuai yang kita inginkan. Misalnya, di tempat kerja, kita tidak senang melihat teman sekerja yang kerjanya malas-malasan dan tidak inisiatif. Nah, untuk menunjukkan ketidak senangan itu, kita menjadi sangat rajin. g. Marah! Seperti halnya dalam menemukan pesaing, kita juga cenderung lebih rajin jika sedang marah. Marah membangkitkan hormon untuk selalu bergerak. Menurut Mario Teguh, marah adalah kekuatan yang luar biasa jika ia disalurkan untuk hal-hal positif. Anda tidak perlu marah sekarang. Yang perlu anda lakukan adalah memanfaatkan kemarahan anda ketika rasa marah itu datang. Sumber : (http://www.blogpengembangandiri.com/bagaimana-mengatasi-rasa-malas/) B. Belajar 1. Pengertian belajar. Menurut Slameto (2003:2) “pengertian belajar menurut psikologis adalah suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkunganya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.” “Dan dapat didefinisikan bahwa, pengertian belajar ialah suatu proses usaha yang dilakaukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.” 2. Manfaat Belajar beberapa manfaat dari proses belajar ini diantaranya adalah: a. Manusia akan selalu mendapatkan pengetahuan baru yang belum belum diketahui b. Adanya peningkatan kualitas hidup manusia yang mau selalu belajar. Sebagai contoh, penemuan teknologi yang banyak digunakan manusia, merupakan salah satu hasil yang diperoleh dari sebuah proses belajar c. Hasil belajar yang dimiliki seseorang, bias digunakan untuk membantu orang lain yang membutuhkan. d. Manusia dapat memecahkan masalah yang dihadapinya, jika mau untuk terus belajar, terutama jika manusia mau belajar dari sesuatau yang pernah dihadapinya di masa lalu. e. Dengan belajar maka manusia akan bias memanfaatkan semua potensi yang ada di sekelilingnya untuk menunjang kebutuhan manusia itu sendiri. (http://www.anneahira.com/belajar.htm) 3. Cara belajar yang efektif Menurut Slameto (2003:73-88) cara belajar yang efektif yakni: a. Perlunya bimbingan b. Kondisi dan strategi belajar a. Kondisi Internal b. Kondisi exsternal c. Metode belajar a. Pembuatan jadwal dan pelaksanaanya b. Membaca dan membuat catatan c. Mengulangi bahan pelajaran d. Kosentrasi e. Mengerja C. Remaja 1. Istilah masa remaja Menurut Rumini dan Sundari (2004:53 paragraf 3) “masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek atau(sic!) fungsi untuk memasuki masa dewasa.” Menurut Monks, Knoers dan Haditono (2004:259 paragraf 2) “Anak remaja sebetulnya tidak mempunyai tempat yang jelas. Ia tidak termasuk golongan anak, tetapi ia tidak pula termasuk golongan orang dewasa atau golongan tua. Remaja ada diantara anak dan orang dewasa. Remaja masih belum mampu untuk menguasai fungsi-fungsi fisik dan psikisnya. Ditinjau dari segi tersebut mereka masih termasuk golongan kanak-kanak, mereka masih harus menemukan tempat dalam masyarakat. Pada umunya mereka masih belajar disekolah Menengah atau Perguruan Tinggi.” BAB III PEMBAHASAN A. Rasa Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja 1. Pengertian Rasa Malas “Pengertian rasa malas secara luas yakni suatu perasaan di mana seseorang akan enggan melakukan sesuatu karena dalam pikirannya sudah memiliki penilaian negatif atau tidak adanya keinginan untuk melakukan hal tersebut.” (http://dwi-jo.blogspot.com/2011/03/pengertian-malas.html) Dari pengertian tersebut, bila seseorang dalam melakukan suatu kegiatan dengan cara menunda-nunda dan akhirnya suatu kegiatan tersebut hampir tidak dikerjakan maka orang tersebut merupakan seseorang yang pemalas. Memiliki penilaian negatif dalam pikiranya maksudnya ialah, bila seseorang pemalas mendapatkan suatu pekerjaan, ia pertama-tama hanya memikirkan hal-hal negatif terlebih dahulu, seperti befikiran untuk apa tugas atau pekerjaan ini ?, apa keuntungan bagi dirinya dan buat apa nantinya hasil dari pekerjaan ini ?. Sehingga seorang pemalas tersebut akan enggan untuk mengerjakanya bila pertanyaan dari dirinya tidak dijawab dengan tepat. Seorang pemalas selalu menyepelekan apa nyang menjadi kewajiban atas dirinya, ia mengetahui dampaknya namun selalu mengabaikanya. 2. Pengertian belajar. Menurut Slameto (2003:2) “pengertian belajar menurut psikologis adalah suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkunganya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.” “Dan dapat didefinisikan bahwa, pengertian belajar ialah suatu proses usaha yang dilakaukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.” Dari pengertian diatas bila kita gali lagi makna pengertian tersebut ada hal yang terpenting yang patut kita ingat, Yakni setiap orang atau seseorang perlu atau memerlukan belajar untuk merubah suatu tingkah lakunya. Dan dari belajarlah seseorang tersebut dapat berintropeksi diri akan kesalahan-kesalahannya. Yang terpenting dalam belajar untuk merubah atau menyesuaikan diri adalah mampu memecahkan problem yang dihadapi. Baik itu berawal dalam diri sendiri maupun dari luar diri sendiri. Sebagaimana kita ketahui dari penjelasan pengertian belajar diatas bahwa setiap manusia tidak akan pernah luput dari yang namanya belajar, baik itu belajar secara disengaja maupun tidak disengaja. Dengan belajar kita mendapatkan wawasan yang luas sehingga dapat merubah kepribadian kita. 3. Istilah Remaja Menurut Rumini dan Sundari (2004:53 paragraf 3) “masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek atau(sic!) fungsi untuk memasuki masa dewasa.” Dari uraian tersebut dapat di simpulakn bahwa remaja merupakan fase pengembangan dari masa kanak-kanak menuju dewasa dan dalam hal ini remaja mengalami perkembangan secara menyeluruh dalam pembentukan karakteristik remaja. Monks, Knoers dan Haditono (2004:259 paragraf 2) Menyatakan bahwa: “Anak remaja sebetulnya tidak mempunyai tempat yang jelas. Ia tidak termasuk golongan anak, tetapi ia tidak pula termasuk golongan orang dewasa atau golongan tua. Remaja ada diantara anak dan orang dewasa. Remaja masih belum mampu untuk menguasai fungsi-fungsi fisik dan psikisnya. Ditinjau dari segi tersebut mereka masih termasuk golongan kanak-kanak, mereka masih harus menemukan tempat dalam masyarakat. Pada umunya mereka masih belajar disekolah Menengah atau Perguruan Tinggi.” Sesuai uaraian di atas bahwa masa remaja adalah masa dimana seorang remaja masih belum bisa menguasai fungsi-fungsi fisik dan psikisnya yang dimana pada masa ini mereka masih tergantung dengan lingkungan sekitar untuk membentuk keriteria remaja itu sendiri. Bila kita memahami hal tersebut, berarti masa remaja merupakan masa yang dimana seseorang mudah di pengearuhi oleh lingkungan dan masa depannya akan menjadi baik atau buruk sangatlah tergantung dengan pengaruh dari lingkungan atau faktor external. 4. Rasa Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ . “Menuntut ilmu wajib bagi setiap Muslim.” Hadits shahih li ghairihi, diriwayatkan Ibnu Majah (no. 224) Sumber : (http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/nikmatnya-menuntut-ilmu.html) Dari ayat hadist diatas merupakan dimana telah diberikanya suatu peringatan tentang akan wajibnya seorang muslim untuk menuntut ilmu. Pastilah kita bisa membayangkan bila mana seseorang khusunya dikalangan remaja malas dalam menuntut ilmu. Maka kehidupnya tidak akan teratur. Remaja adalah generasi penerus bangsa dan calaon pemimpin bangsa. Bila dikalangan remaja niat belajar tidak ada, maka akan mengakibatkan generasi muda yang tidak teratur. Sehingga dampaknya juga dirasakan orang lain dan bahkan bangsa itu sendiri juga dapat pula merusak generasi-generasi berikutnya. Seperti Apa yang dikatakan oleh Aristoteles kepada muridnya yang bertanya, dan iya menjawab: "kalau demikian tidak ada jalan lain bagi si pemalas kelak, kecuali harus sabar menghadapi kesengsaraan dan kebodohan.” Sumber : (http://masgembel.blogspot.com/2011/02/mengenai-sifat-malas.html) Dari kutipan diatas kita dapat mengambil mankna yang tersirat, yakni bagi seseorang yang suka bermalas-malasan dalam hidupnya, maka hanya kehidupan masa depan yang suramlah yang akan menantinya dengan bersabar menghadapi kesengsaraan dan kebodohan dengan sendirinya. Kehidupan itu tidak akan pernah berubah bila seorang pemalas tersebut tidak merubah sendiri. Dan tidak hanya itu, remaja yang pemalas dapat menjadi beban orang lain. karena biasanya, seorang remaja masih membutuhkan orang lain dan masih belum sepenuhnya hidup sendiri, sehingga seorang remaja yang malas dan tidak berilmu akan selalu tergantung terhadap orang lain dan cenderung senang memanfaatkan orang lain. Beban yang dirasakan tidak hanya kepada orang lain saja, namun terhadap Negara juga. Remaja yang pemalas akan hanya membuat kegaduhan, malas dalam bersekolah, malas menuntut ilmu dan belajar. sehingga dimasa depan ia akan menjadi pengangguran karena semasa remja tidak mempelajari skill atau menguasai skill untuk bekal dalam kehidupanya dimasa depan. Ilmu hanya didapatkan dari belajar dan remaja yang dimasanya tersebut selalu giat menimba ilmu dengan belajar terus-menerus. Maka kehidupan masa depanya akan cerah juga terjamin dan terhindar dari kebodohan dan kesengsaraan. B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rasa Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja Melalui angket kami yang telah disebarkan sebelumnya kepada 25 Mahasiswa Unswagati Cirebon Khusunya tingkat 1.k yang menjadi sampelnya, didapat hasil bahwa faktor yang mempengaruhi rasa malas dalam belajar dikalangan remaja, yakni: • Karena kurangnya nutrisi : 3 • Karena pengaruh lingkungan sekitar : 6 • Karena penuhnya tugas : 8 • Karena memang tidak ada niat : 2 • Karena pengaruh ajakan teman : 1 • Karena irama mood : 4 • Karena tidak mau berfikir positif : 1 Dari data di atas dapat disimpulkan bila mana diurutkan dengan rating yang dipilih lebih tinggi akan diperoleh data berikut: 1. Karena penuhnya tugas 2. Karena pengaruh lingkungan sekitar 3. Karena irama mood 4. Karena kurangnya nutrisi 5. Karena memang tidak ada niat 6. Karena pengaruh ajakan teman 7. Karena tidak mau berfikir positif Dari data di atas bahwa pengaruh tugas dalam memacu timbulnya rasa malas sangat tinggi. ternyata semakin banyaknya dikalangan remaja diberi tugas dapat membuat suatu kejenuhan pada diri remaja. Maka, semakin banyaknya tugas akan membuat remaja semakin malas. Apabila ditambah dengan faktor lingkungan sekitar yang negatif membuat remaja semakin terpengaruh dan menjadi semakin malas lalu irama mood dalam diri remaja sulit untuk dapat mendukung minat belajar (memang tidak ada niat). Kurangnya nutrisipun sangat berpengaruh dalam menunjukan semangat belajar. Karena kurangnya nutrisi ternyata dapat menimbulkan kurangnya konsentrasi dalam berfikir. Hasil ini diperoleh dari angket penelitian wawancara kami. C. Akibat-Akibat dari Rasa Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja Menurut hasil angket penelitian kami melalui beberapa wawancara terhadap 10 remaja Mahasiswa Unswagati Cirebon Khusunya tingkat 1.k dapat kami simpulkan, bahwa akibat-akibat dari rasa malas dalam belajar dikalangan remaja, yakni: 1. Prestasi akan menurun. 2. Dijauhi teman karena dianggap bodoh. 3. Pengetahuan menjadi terbatas. 4. Kemampuan yang dimiliki sulit untuk dikembangkan. 5. Mengakibatkan generasi muda hancur karena kebodohan. Perkembangan menurut hipotesa kami, dari hasil penelitian di atas. Akibat rasa malas dalam belajar dikalangan remaja dampaknya sangat besar disisi negatifnya. Dampak tersebut ternyata dapat dirasakan secara individu maupun kelompok. D. Cara Menghadapi Rasa Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja Bila berbicara cara untuk menghadapi rasa malas dalam belajar dikalangan remaja pastilah akan banyak cara yang dilakukan. Akan tetapi, berdasarkan angket yang kami telah sebarkan ternyata cara menghadapi rasa malas dalam belajar sangat tergantung dengan bagai mana cara belajar yang efektif. Karena dengan melalui cara belajar yang efektif akan mampu menghadapi rasa malas tersebut dan dapat menimbulkan rasa giat belajar. Berikut hasil penelitian kami terhadap 25 remaja Mahasiswa Unswagati Cirebon Khusunya tingkat 1.k tentang bagaimana cara belajar yang efektif dengan keterangan boleh memilih lebih dari 1 pilihan, yakni: • Mengikuti Prosedur yang dibuat sendiri : 13 • Perlunya bimbingan dari yang lebih berpengalaman : 10 • Belajar dengan mencari sumber-sumber sendiri : 7 • Belajar secara berkelompok : 25 Dalam rating diatas menunjukan bahwa belajar dengan efktif mengikuti prosedur yang dibuat sendiri menjadi lebih domain. Dan berikut penjelasannya mengenai bagaimana cara belajar yang efektif, yakni: 1. Mengikuti Prosedur yang dibuat sendiri Menurut Slameto (2004:77 paragraf 2) “Pada permulaan belajar sering dirasakan kelambatan, keengganan bekerja. Kalau perasaan itu kuat, belajar itu sering di undurkan, malahan tak dikerjakan. Kelambatan itu dapat kita atasi dengan suatu “perintah” kepada diri sendiri untuk memulai pekerjaan itu tepat pada waktunya.” Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa dukungan atau niat dari diri sendiri sangatlah penting. Karena motivasi dalam diri amat dibutuhkan untuk membangun semangat dalam belajar. Bahwasanya pada kalangan remaja, minimnya semangat dalam belajar dapat menimbulkan rasa malas. 2. Perlunya bimbingan dari yang lebih berpengalaman Perlunya suatu bimbingan dalam belajar sangatlah penting. Karena pada masa remaja masih memerluka suatu proses bimbingan untuk membantu menumbuhkan pola pikir yang baik dalam diri remaja dan memberikan petunjuk pada remaja untuk mempraktekanya. Karena ilmu tanpa peraktek hanya untuk orang orang pintar dan praktek tanpa ilmu hanya untuk orang-orang gila. Bila tanpa suatu bimbngan akan lebih sulit untuk melakukan suatu proses belajar. Dugaan ini diperkuat menurtu Slameto (2004:74 paragraf 1) “Disamping memberikan petunjuk-petunjuk tentang cara belajar, baik pula siswa diawasi dan di bimbing sewaktu mereka belajar. Hasilnya lebih baik lagi kalau cara-cara belajar dipraktekan dalam tiap pelajaran yang diberikan.” 3. Belajar dengan mencari sumber-sumber sendiri Belajar dengan mencari sumber-sumber sendiri merupakan suatu untuk membangun semangat belajar. Dengan mencari sumber-sumber sendiri dengan cara lebih banyak membaca. “karena membaca adalah alat belajar.”Slameto (2004:84). Melalui metode ini dapat pula menimbulkan rasa penasaran terhadap diri remaja, karena belajar dengan mencari sumber-sumber sendiri dapat memicu rasa ingin tahu lebih dalam terhadap informasi yang ia peroleh. Sehingga rasa penasaran tersebut dapat menumbuhkant rasa giat dalam belajar (mencari informasai yang membuat dalam dirinya penasaran). 4. Belajar secara berkelompok “Diskusi kelompok adalah salah satu bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam bimbingan. Kegiatan diskusi kelompok merupakan kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan lebih dari satu individu. Kegiatan diskusi kelompok ini dapat menjadi alternatif dalam membantu memecahkan permasalahan seorang individu.” Sumber : (http://belajarpsikologi.com/tag/pengertian-belajar-kelompok/) Dari uraian diatas bahwa dengan belajar kelompok kita dapat bertukar pikiran untuk dapat menyelesaikan problem-problem yang tidak dapat diselesaikan secara individu dengan bantuan teman kelompok maka masalah itu dapat diselesaikan. Dan dengan cara belajar berkelompok kita juga dapat menambah wawasan yang lebih luas atau sesuatu yang belum kita ketahui secara menyeluruh. Dan tidak hanya itu, dengan belajar secara kelompok juga dapat menyelesaikan sesuatu pekerjaan atau permasalahan secara cepat dan cermat berkat bantuan teman sekelompok. Persoalaan individu yang sulit diselesaikan akan lebih mudah bila di selelesaikan secara keolmpok. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Rasa malas pada umunya dapat merusak generasi remaja dan dampaknya sangat berpengaruh terhadap Negara. Bila generasi remaja hancur dengan suatu kebodohan maka Negara tersebut akan hancur pula. Oleh karena itu belajar sangatlah perlu diterapkan dalam setiap diri manusia. Dengan belajar akan menimbulkan generasi remaja yang berpotensi dan berkualiatas dan bermanfaat bagi Negara, sehingga Negara dapat menjadi Negara yang lebih baik. Belajar merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan suatu manusia untuk menjalani kehidupan di dunia. Dengan belajar kita tidak dapat mudah di bohongi orang lain dan dengan belajar wawasan pengetahuan kitapun akan tinggi. Pada umumnya banyak faktor-faktor yang dapat menghambat prestasi belajar, namun dapat dihindari apabila kita selalu giat dengan hal-hal sederhana. B. Saran Berdasarkan pada kesimpulan maka dalam hal ini penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Sesuai dengan hasil penelitian rasa malas dalam belajar dikalangan remaja hendaknya kita dapat membangun semangat dalam hati untuk giat belajar untuk meraih prestasi. 2. Mengingat dari hasil penelitian diatas hendaknya kita membuat kelompok belajar untuk menghadapi rasa malas. 3. Disamping itu penulis menghimbau kepada pembaca untuk meningkatkan rasa semangat dalam belajar agar kehidupan bisa menjadi lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Slameto. 2004. Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT RINEKA CIPTA. Margono, S. 2005. Metode Penelitian Pendidikan Jakrta: PT RINEKA CIPTA. Monks, F.J, Knoesrs A.M.P, Haditono Rahayu Siti. 2004. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press Rumni Sri, Sundari Siti. 2004. Perkembangan Anak dan Remaja. Jakrta: PT RINEKA CIPTA. Arikunto Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakrta: PT RINEKA CIPTA. Ahmadi, Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakrta: PT RINEKA CIPTA. http://www.anneahira.com/belajar.htm http://www.blogpengembangandiri.com/bagaimana-mengatasi-rasa-malas/ http://masgembel.blogspot.com/2011/02/mengenai-sifat-malas.html http://www.lintas.me/go/angelica-rini.blogspot.com/inilah-16-ciri-orang-malas-di- dunia/1/ http://ariefrachmantyo.blogspot.com/2011/10/faktor-penyebab-rasa- malas_26.html http://dwi-jo.blogspot.com/2011/03/pengertian-malas.html http://id.shvoong.com/social sciences/education/2023657-pengertian-penelitian kuantitatif/#ixzz1kvFtEQ1t http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/nikmatnya-menuntut-ilmu.html KARYA ILMIAH RASA MALAS DALAM BELAJAR DIKALANGAN REMAJA Diajukan untuk memenuhi tugas “ Mata kuliah Bahasa Indonsia” Semester 1 Tahun Akademik 2011/2012 Dosen : H. Shobihah Rasyad, Dra Ira Rahayu, S.Pd (Asst.) PRODI MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI Jl. Pemuda No. 32 Telp. (0231) 206558 Fax. (0231) 236742 Cirebon 45131 E-mail : unswagati@unswagati-ac.id www://unswagati-crb.ac.id 2012 KARYA ILMIAH RASA MALAS DALAM BELAJAR DIKALANGAN REMAJA Diajukan untuk memenuhi tugas “ Mata kuliah Bahasa Indonsia” Semester 1 Tahun Akademik 2011/2012 Dosen : H. Shobihah Rasyad, Dra Ira Rahayu, S.Pd (Asst.) PRODI MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI Jl. Pemuda No. 32 Telp. (0231) 206558 Fax. (0231) 236742 Cirebon 45131 E-mail : unswagati@unswagati-ac.id www://unswagati-crb.ac.id 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas karya ilmiah Mata Kuliah Bahasa Indonesia ini, yang mengenai “Rasa Malas Belajar Dikalangan Remaja”. Penyusunan karya ilmiah ini, telah sesuai dengan pedoman yang terdapat pada sumber – sumber yang pasti dan berbasis kompetensi. Dalam karya ilmiah ini terdapat penyesuaian materi pada beberapa penjelasan Rasa Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja. Harapan kami, semoga karya ilmiah ini dapat membantu bagi para pembaca untuk mengetahui lebih jauh tentang rasa malas dalm belajar pada remaja. Dan kami juga berharap artikel ini dapat membantu para pembaca dalam penguasaan psikologi tentang rasa malas. Kami menyadari, bahwa susunan dan materi yang terkandung dalam karya ilmiah ini, masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun dan terutama dari para pembaca, sangat kami harapkan untuk penyempurnaan karya ilmiah ini. Kami tetap terbuka untuk terus memperbaiki dan menyesuaikan dengan perkembangan mutakhir. Penulis, 2012 DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 1 Tujuan penelitian 2 Batasan masalah 2 Metode penelitian 2 Hipotesis 3 BAB II LANDASAN TEORI A. Rasa Malas 4 Pengertian Rasa Malas 4 Faktor-faktor yang mempengaruhi rasa malas 4 Ciri-ciri sifat orang malas 4 Dampak yang ditimbulkan dari rasa malas 5 Mencegah rasa malas 5 B. Belajar 6 Pengertian belajar. 6 Manfaat Belajar 6 Cara belajar yang efektif 8 Istilah Masa Remaja 8 BAB III PEMBAHASAN A. Rasa Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja 9 Pengertian Rasa Malas 9 Pengertian belajar. 9 Istilah Remaja 10 Rasa Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja 11 B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rasa Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja 13 C. Akibat-Akibat dari Rasa Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja 14 D. Cara Menghadapi Rasa Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja 14 Mengikuti Prosedur yang dibuat sendiri 15 Perlunya bimbingan dari yang lebih berpengalaman 15 Belajar dengan mencari sumber-sumber sendiri 16 Belajar secara berkelompok 16 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 18 Daftar Pustaka 19